jika kamu menjadi petinggi asean yang berasal dari indonesia

Sayapernah membayangkan seandainya kelak Bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa internasional populer di dunia atau setidaknya di level regional seperti ASEAN.Tentu jika terwujud akan ada rasa kebanggaan tersendiri. Harapan saya ini ternyata juga sejalan dengan impian dari Nadiem Makarin selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) saat ini. Jikakamu menjadi petinggi ASEAN yg berasal dari indonesia, apa usulmu untuk mengajak negara ASEAN lain dalam mengatasi masalah gizi buruk di kawasan Asia - 186 Jikakamu menjadi petinggi Asean yang berasal dari Indonesia ,apa usulmu untuk mengajak negara Asean lain dalam mengatasi masalah gizi buruk di kawasan - 191887 nurfadhilah7 nurfadhilah7 11.11.2018 Site De Rencontre Meetic 3 Jours Gratuit. Mahasiswa/Alumni Universitas Diponegoro20 Juli 2022 0332Jawabannya adalah mengajak untuk memakan makanan bergizi dan memberikan bantuan bagi daerah yang kekurangan. Gizi buruk adalah suatu keadaan kekurangan konsumsi zat gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi protein dalam makanan sehari-hari, yang ditandai dengan berat dan tinggi badan tidak sesuai umur. ASEAN adalah organisasi geopolitik dan ekonomi yang anggotanya adalah negara dari kawasan Asia Tenggara. Hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah gizi buruk diantaranya memberikan sebuah iklan atau informasi untuk mengajak memakan makanan dengan gizi yang baik setiap hari. Selain itu, memberikan bantuan di wilayah ASEAN yang masih kekurangan bahan makanan gizi. Jadi, Jawabannya adalah mengajak untuk memakan makanan bergizi dan memberikan bantuan bagi daerah yang kekurangan. Jakarta - Association of South East Asian Nations atau lebih dikenal dengan ASEAN merupakan organisasi kerja sama antara negara-negara Asia Tenggara. ASEAN juga disebut sebagai Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara PERBARA.Terbentuk di Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967, pembentukan ASEAN diprakarsai oleh 5 negara yaitu Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura dan Indonesia. Penandatanganan Deklarasi Bangkok menjadi dasar berdirinya kelima tokoh negara yang mewakili penandatanganan Deklarasi Bangkok diantaranya adalahAdam Malik perwakilan dari IndonesiaTun Abdul Razak perwakilan dari MalaysiaThanat Koman perwakilan dari ThailandNarcisco Ramos perwakilan dari FilipinaS. Rajaratman perwakilan dari SingapuraASEAN merupakan organisasi terbuka tanpa membeda-bedakan sistem politik maupun ideologi. Karena itu, jumlah anggota ASEAN kian bertambah hingga menjadi 10 negara, yaituIndonesia masuk pada tanggal 8 Agustus 1967Malaysia masuk pada tanggal 8 Agustus 1967Thailand masuk pada tanggal 8 Agustus 1967Filipina masuk pada tanggal 8 Agustus 1967Singapura masuk pada tanggal 8 Agustus 1967Brunei Darussalam masuk pada tanggal 7 Januari 1984Vietnam masuk pada tanggal 28 Juli 1995Myanmar masuk pada tanggal 23 Juli 1997Laos masuk pada tanggal 23 Juli 1997Kamboja masuk pada tanggal 30 April 1999Di Indonesia sendiri, gedung Sekretariat ASEAN sebelumnya berada di daerah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Namun pada tahun 2019 dilakukan pemindahan gedung ke Jalan Sisingamaraja Nomor 70A yang juga berada di Jakarta Terbentuknya ASEANASEAN dibentuk karena adanya persamaan latar belakang antara negara-negara anggota. Mengutip dari buku Mengenal ASEAN dan Negara-negaranya yang disusun oleh Tri Prasetyono, S. Pd, berikut merupakan beberapa persamaan yang dimiliki negara-negara anggota terletak di kawasan Asia TenggaraNegara-negara di kawasan Asia Tenggara sama-sama pernah dijajah oleh bangsa baratMemiliki kepentingan mencegah pengaruh antara Amerika Serikat dan Uni SovietMempunyai dasar kebudayaan Melayu AustronesiaMempunyai kepentingan dalam menangani berbagai permasalahan di bidang politik, ekonomi, sosial serta budayaTujuan Dibentuknya ASEANASEAN dibentuk dengan tujuan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial serta pengembangan budaya di negara-negara anggotanya. Sedangkan jika mengacu pada tujuan pembentukan ASEAN berdasarkan Deklarasi Bangkok yakni meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional di Asia samping itu, terbentuknya ASEAN ditujukan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di Asia Tenggara. Kemudian diharapkan dapat meningkatkan kerja sama secara aktif dan tolong menolong dalam berbagai bidang untuk kepentingan bersama baik itu ekonomi, sosial, kebudayaan, teknik, ilmu pengetahuan dan administrasiASEAN melakukan beragam hubungan kerja sama di berbagai bidang. Kerja sama tersebut ditinjau dari bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya seperti, pembentukan ZOFPAN Zone of Peace, Freedom, and Neutrality, proyek industri yaitu ASEAN Urea Project, hingga pesta olahraga antar negara di Asia Tenggara Sea Games dan lain sebagainya. Simak Video "Krusialnya Isu Myanmar yang Jadi Perhatian Jokowi di KTT ASEAN" [GambasVideo 20detik] rah/rah Meski banyak kendala dan tantangan, termasuk adanya perang antara Rusia dan Ukraina serta resesi global, Indonesia sebagai tuan rumah G20 2022 berhasil membawa konferensi tingkat tinggi yang diadakan di Bali pada 15-16 November lalu itu menghasilkan deklarasi bersama, yaitu G20 Bali Leaders’ Declaration. Ini menunjukkan bagaimana Indonesia, di bawah Presiden Joko “Jokowi” Widodo, telah berupaya menjadi kekuatan pemersatu di tengah ketidakpastian global. Sekarang, Indonesia telah mengalihkan fokus dan perhatian ke tantangan besar berikutnya memimpin ASEAN sepanjang tahun 2023. Ini adalah kelima kalinya Indonesia memegang Keketuaan ASEAN – sebelumnya yakni pada tahun 1976, 1996, 2003 dan 2011. Serah terima Keketuaan ASEAN dari Kamboja ke Indonesia dilaksanakan pada KTT ASEAN November lalu. Di tengah ketidakpastian geopolitik global saat ini, setidaknya ada tiga tantangan besar yang akan Indonesia hadapi selama mengetuai forum regional terbesar negara-negara Asia Tenggara itu, termasuk menyatukan negara anggota ASEAN terkait isu-isu global, memperkuat kerja sama regional, dan memperkuat multilateralisme. 1. Menjaga persatuan ASEAN dalam merespons isu global Sebagai ketua, Indonesia bertanggung jawab untuk memimpin berbagai upaya ASEAN dalam menyelesaikan krisis regional dan global. Negara-negara ASEAN saat ini terpecah pandangan dalam beberapa isu besar, seperti soal sengketa Laut Cina Selatan dan konflik di Myanmar. Setiap negara anggota ASEAN memiliki posisi, perspektif, dan kepentingan yang berbeda terhadap masalah tersebut. Kondisi ini membuat negara-negara anggota ASEAN rentan untuk dipecah belah dan dieksploitasi oleh kekuatan besar. Cina dan Amerika Serikat AS saat ini tengah bersaing untuk menanamkan pengaruh di Asia sebagai bagian dari persaingan global mereka. Dan Asia Tenggara berlokasi sangat strategis bagi kekuatan besar berada di tengah-tengah Indo-Pasifik – kawasan yang kini semakin menarik perhatian pembuat kebijakan dan para ahli dari dua negara besar tersebut dalam beberapa tahun terakhir. Indonesia tidak hanya harus mempertimbangkan kepentingan negara-negara anggota ASEAN, tetapi juga perlu menyeimbangkan kepentingan persaingan dari luar kawasan. 2. Memperkuat kerja sama regional Walaupun Indonesia dikenal sebagai negara terbesar di ASEAN dan, di masa lalu, telah memperkenalkan berbagai terobosan untuk kepentingan kawasan, Indonesia tetap tidak akan mampu mengatasi segala tantangannya sendirian. Perlu dibentuk konsensus bersama antara anggota yang memiliki kepentingan dan tujuan nasional yang berbeda. Oleh karena itu, Indonesia perlu merangkul seluruh anggota ASEAN untuk memperkuat kerja sama regional serta menciptakan lebih sedikit perselisihan dan lebih banyak penyatuan kepentingan. Isu-isu seperti ketahanan dan keamanan pangan, keamanan maritim dan kejahatan transnasional dapat menjadi subjek untuk mulai melihat pentingnya ASEAN bagi negara-negara anggota. Isu-isu yang “menggantung” seperti ini cukup banyak, dan Indonesia dapat mempelopori upaya di tingkat regional untuk mendorong kerja sama ASEAN lebih lanjut di bidang tersebut. Dampak pandemi COVID-19 serta konflik Rusia-Ukraina terhadap rantai pasokan pangan dan ekonomi global menunjukkan bahwa negara-negara ASEAN membutuhkan kerja sama di tingkat regional dan kerangka kerja yang lebih kuat, ketimbang hanya membuat kebijakan secara sepihak. Salah satu contoh kesuksesan kerja sama regional adalah terkait persiapan menghadapi pandemi, dengan mendirikan Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Baru ASEAN ASEAN Centre for Public Health Emergencies and Emerging Diseases pada Pertemuan Menteri Kesehatan ASEAN ke-15 di Bali. ASEAN berinisiasi mendirikan pusat ini agar para negara anggotanya dapat lebih siap menghadapi pandemi berikutnya. 3. Mendorong kembalinya multilateralisme Indonesia perlu mendorong penguatan “multilateralisme” yang saat ini terancam oleh makin kencangnya “minilateralisme”. Jika gagal, ASEAN justru bisa terpinggirkan dan makin bergantung pada kekuatan besar. Multilateralisme dapat diartikan sebagai kerja sama internasional antara tiga negara atau lebih. “Minilateralisme” tidak memiliki definisi khusus, tetapi untuk artikel ini, saya menggunakan definisi sebagai berikut Sekecil mungkin jumlah negara yang bekerja sama untuk memiliki dampak sebesar mungkin dalam memecahkan masalah tertentu, dan jumlah negaranya bervariasi tergantung pada masalahnya. Dalam beberapa tahun terakhir, minilateralisme telah berdampak pada munculnya kelompok-kelompok kecil, seperti AUKUS pakta keamanan trilateral antara Australia, Inggris dan AS untuk kawasan Indo-Pasifik dan QUAD Dialog Keamanan Indo-Pasifik antara Australia, India, Jepang, dan AS. Lembaga-lembaga tersebut bisa mengancam peran ASEAN di kawasan, karena mereka cenderung mendiskusikan dan menyusun kebijakan eksklusif tanpa terlalu melibatkan ASEAN. Negara-negara Barat semakin berusaha melawan kekuatan Cina di kawasan Indo-Pasifik menggunakan QUAD dan AUKUS ini, alih-alih bekerja sama dengan ASEAN. Pada November 2022, misalnya, Jepang menjadi tuan rumah Latihan Angkatan Laut Malabar bagi negara anggota QUAD di Laut Filipina, lepas pantai Jepang, dengan melibatkan kapal angkatan laut, pesawat terbang dan personel militer dari Australia, India, Jepang, dan AS. Cina mengkritik latihan militer tersebut, menyebutnya sebagai upaya untuk membatasi dan menahan pengaruh Cina yang tumbuh di kawasan itu. Guna melawan minilateralisme dan memperkuat multilateralisme, Indonesia perlu mendorong peran forum-forum yang dipimpin oleh ASEAN, seperti Forum Regional ASEAN, yang melibatkan tidak hanya kekuatan besar tetapi juga kekuatan regional dan menengah seperti Jepang dan Korea Selatan. Setiap dialog dengan mereka, kekuatan besar pun seharusnya tidak boleh terfokus pada isu-isu kontroversial dan sensitif, seperti sengketa Laut Cina Selatan. Fokus mereka sebaiknya hanya pada isu-isu yang memiliki kepentingan bersama, seperti konektivitas, perubahan iklim, dan keamanan maritim. Melibatkan kekuatan menengah, seperti Jepang dan Korea Selatan, akan menegaskan sentralitas ASEAN dan, jika berhasil, juga dapat menunjukkan bahwa multilateralisme – khususnya proses yang didukung ASEAN – masih aktif dan relevan. Mencegah perebutan kekuasaan besar Tantangan yang sedang Indonesia hadapi sebagai Ketua ASEAN cukup banyak, tetapi bukan berarti tidak dapat diatasi. Semua isu yang disebutkan di atas akan membangkitkan upaya yang lebih luas bagi Indonesia untuk mencegah ASEAN menjadi medan pertempuran politik kekuatan besar. Indonesia perlu memimpin ASEAN dalam memperkuat dan memperdalam kerja sama ASEAN di berbagai sektor untuk meningkatkan ketahanannya dari pengaruh luar. Jika Indonesia mampu menghindari hambatan, menavigasi situasi geopolitik dan menciptakan konsensus regional, Indonesia akan dapat mengubah tantangan itu menjadi peluang yang tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga kawasan secara keseluruhan. Pertanyaannya, apakah pemerintah kita memiliki kemauan politik untuk melakukannya? Hanya waktu yang dapat menjawabnya. - Association of Southeast Asian Nations atau ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Berdasarkn situs Kementerian Luar Negeri, kawasan 10 negara pendiri ASEAN memiliki populasi sekitar 560 juta dengan luas 4,5 juta kilometer persegi. Kemudian produk domestik bruto hampir miliar dollar AS dan total perdagangan miliar dolar AS pada negara pendiri ASEAN Dimulai dari ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967, lima negara pendiri ASEAN adalah duduk bersama di aula utama gedung Departemen Luar Negeri di Bangkok, Thailand dan menandatangani sebuah dokmen yang mendirikan ASEAN. Mengutip situs resmi ASEAN, dokumen yang ditandatangani lima negara pendiri ASEAN adalah tersebut dikenal dengan nama Deklarasi ASEAN. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967. Baca juga Mengenal Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO dan Tujuan Berdirinya Menteri dari lima negara pendiri ASEAN adalah Adam Malik dari Indonesia, Narciso R. Ramos dari Filipina, Tun Abdul Razak dari Malaysia, S. Rajaratnam dari Singapura, dan Thanat Khoman dari Thailand. Kelima menteri tersebut disebut sebagai Founding Fathers dari ASEAN. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 ini kini menjadi organisasi antar negara yang paling sukses di negara berkembang saat ini. Ke lima negara pendiri ASEAN adalah mendapatkan anggota baru ketika Brunei Darussalam bergabung tak berapa lama setelah ASEAN didirikan pada tanggal 7 Januari 1984. Kemudian Vietnam bergabung pada 28 Juli 1995, Laos dan Myanmar pada 23 Juli 1997, dan Kamboja pada 30 April 1999. Baca juga 10 Daerah dengan Tingkat Pengangguran Tertinggi di Indonesia Dengan demikian lima negara pendiri ASEAN adalah mendapatkan tambahan lima negara lagi dan total menjadi 10 negara anggota yang terdiri dari negara-negara di Asia Tenggara. ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 ini memiliki semboyan Satu Misi, Satu Identitas, Satu Komunitas. DOK. ASEAN Ilustrasi agenda yang diselenggarakan anggota ASEAN Tujuan pembentukan ASEAN Mengutip situs Kementerian Keuangan, salah satu bahasan lima negara pendiri ASEAN adalah Deklarasi Bangkok yang menjelaskan tujuan pembentukan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, yaitu Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara. Meningkatkan perdamaian dan kestabilan regional. Meningkatkan kerja sama dan saling membantu untuk kepentingan bersama dalam bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi. Memelihara kerja sama yang erat di tengah-tengah organisasi regional dan internasional yang ada. Meningkatkan kerja sama untuk memajukan pendidikan, latihan, dan penelitian di kawasan Asia Tenggara. Itulah tujuan pembentukan ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 yang digagas oleh lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Baca juga 7 Daerah yang Harga Berasnya Paling Mahal Prameswari Alasan dan tujuan Deklarasi Zopfan ASEAN Piagam ASEAN Dikutip dari situs resmi ASEAN, dengan berlakunya Piagam ASEAN pada 15 Desember 2008, ASEAN selanjutnya beroperasi di bawah kerangka hukum baru dan membentuk sejumlah organ baru untuk meningkatkan proses pembangunan komunitasnya. Piagam ASEAN telah sepenuhnya diratifikasi oleh 10 negara anggota ASEAN. Singapura adalah yang pertama mendepositkan instrumen ratifikasinya kepada Sekretaris Jenderal ASEAN pada 7 Januari 2008 dan Thailand adalah negara terakhir pada 15 November 2008. Pada dasarnya, Piagam ASEAN telah menjadi kesepakatan yang mengikat secara hukum di antara 10 Negara Anggota ASEAN. Itu juga akan didaftarkan ke Sekretariat Perserikatan Bangsa-Bangsa, sesuai dengan Pasal 102, Ayat 1 dari Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Pentingnya Piagam ASEAN bagi lima negara pendiri ASEAN adalah dan lima negara anggota lainnya dapat dilihat dalam konteks berikut Baca juga 5 Negara Jadi Tujuan TKI Terbanyak Komitmen politik baru di tingkat atas. Komitmen baru dan ditingkatkan. Kerangka hukum baru, kepribadian hukum. Badan ASEAN baru. Dua DSG baru yang direkrut secara terbuka. Lebih banyak pertemuan ASEAN. Lebih banyak peran Menteri Luar Negeri ASEAN. Peran baru dan ditingkatkan dari Sekretaris Jenderal ASEAN. Inisiatif dan perubahan baru lainnya. Apa yang tetap tidak berubah? Sementara komitmen politik baru di tingkat atas bagi lima negara pendiri ASEAN adalah dan lima negara anggota lainnya yaitu Bersatu di bawah Satu Visi, Satu Identitas dan Satu Komunitas Peduli dan Berbagi Membangun Komunitas ASEAN yang terdiri dari Komunitas Politik-Keamanan ASEAN Masyarakat Ekonomi ASEAN Komunitas Sosial Budaya ASEAN Demikian pembahasan mengenai organisasi ASEAN didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand oleh lima negara pendiri ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Baca juga Deretan 10 Negara Termiskin di Dunia Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. - Association of Southeast Asian Nations ASEAN atau Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara didirikan lewat inisiatif lima tokoh. Disadur dari situs ASEAN, setelah Perang Dunia II berakhir, dunia memasuki Perang Dingin. Di pertengahan 1950-an, pertarungan ideologi mendorong terbentuknya Southeast Asia Treaty Organization SEATO.Selain SEATO, ada pula Association of Southeast Asia ASA yang berdiri pada 1961. Kemudian MAPHILINDO, yang terdiri dari Malaysia, Filipina, dan Indonesia yang didirikan pada 1963. Organisasi-organisasi itu didirikan untuk memperkuat hubungan antartetangga. Sayangnya, tak ada yang awet karena konflik di internal masing-masing juga Latar Belakang Berdirinya ASEAN Selain itu, negara yang bergabung pun terlampau sedikit. Ini menjadi keprihatinan Menteri Luar Negeri Thailand, Thanat Khoman. Khoman pun mengajak tetangga-tetangganya untuk membentuk sebuah asosiasi yang lebih inklusif dan benar-benar mewakili Asia Tenggara. Khoman dan empat menteri luar negeri dari negara lain menandatangani Deklarasi Bangkok pada 8 Agustus 1967. Deklarasi Bangkok itu melandasi berdirinya ASEAN. Kelima menteri luar negeri itu kini dikenang sebagai pendiri ASEAN.

jika kamu menjadi petinggi asean yang berasal dari indonesia